Selasa, 13 Oktober 2009

Strategi Belajar Mengajar (SBM)

BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran berintikan interaksi antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru melakukan kegiatan mengajar dan siswa belajar. Kegiatan belajar dan mengajar ini bukan merupakan dua hal yang terpisah tetapi bersatu, dua hal yang menyatukannya adalah interaksi tersebut.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru dikelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Terkait dengan metode pembelajaran, metode pembelajaran merupakan prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Atau dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan yaitu konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan tertentu. Satu pendekatan dapat dijabarkan kedalam berbagai metode pembelajaran. Dan dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan suatu keterpaduan, maka pendekatan atau metode mengajar yang digunakan oleh guru menentukan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam pelaksanaan kegiatan mengajar yang mengaktifkan siswa, guru tidak begitu banyak melakukan aktifitas, aktifitas lebih banyak dilakukan oleh siswa. Guru memberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa, mengarahkan menguasai dan mengadakan evaluasi. Metode mengajar yang biasa digunakan dalam pengajaran dengan mengaktifkan siswa adalah metode diskusi.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Diskusi
• Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.
• Metode adalah prosedur, urutan, langkah-langkah yang difokuskan kepencapaian tujuan.
• Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topic atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. (Kirinawati, posked on Nopember 26, 20007).
• Atau dapat juga dikatakan bahwa metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Diskusi sebagai metode pelajaran yang lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak:
a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan kemampuannya.
c. Mendapatkan balikan dari siswa apakah tujuan telah tercapai.
d. Membantu siswa belajar berfikir secara kritis.
e. Membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya.
f. Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah sendiri maupun dari pelajaran sekolah.
g. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Adapun kelebihan dan kelemahan metode diskusi adalah sebagai berikut:
 Kelebihan dari metode diskusi antara lain :
a. Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
d. Melatih siswa berdiskusi dibawah asuhan guru.
e. Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui menentang pendapat teman-temannya.
f. Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan atau yang akan atau telah diambil.
g. Mengembangkan rasa solidaritas/transaksi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin yang bertentangan sama sekali.
h. Membina siswa untuk berfikir matang-matang sebelum berbicara.
i. Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
j. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
k. Siswa belajar untuk musyawarah.
l. Siswa mendapat kedempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing-masing.
m. Belajar menghargai pendapat orang lain.
n. Mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah.
 Sedangkan kelemahan dari metode antara lain:
a. Tidak semua lapik dapat di jadikan metode diskusi, hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat di diskusikan.
b. Diskusi yang mendalam memerlukan banyaka waktu.
c. Sulit untuk menemukan batas luas atau ke dalaman suatu uraian diskusi.
d. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga suatu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
e. Pembicaraan dalam diskusi mungkin di dominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan penetian tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara.
f. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antar kelompok atau menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu dari pada kelompok lain atau menganggap lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh, atau lebih bodoh.
g. Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
h. Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
i. Membutuhkan waktu yang cukup banyak.
2. Penggolongan Diskusi
Diskusi bisa berupa apa saja yang mana awalnya di sebut lopik. Dari lopik inilah diskusi berkembang dan perbincangan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu permahaman dari lopik tersebut. Diskusi dapat di golongkan menjadi beberapa macam.
Adapun macam-macam diskusi antara lain:
1. Debat
Debat adalah kegiatan atau argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan atau kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan secara formal, debat banyak di lakukan dalam instihesi logislatif seperti parlemen, terutama di Negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat di hasilkan melalui Voting atau keputusan juri. (Sumber : Idi. Mikipedia. Orang).
• Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang (Sumber : Eduscpes.com).
2. Diskusi
Diskusi disini terdiri dari:
a. Diskusi kelas
Yaitu diskusi yang terdiri dikelas baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa yang mana berupa memberikan pertanyaan baik oleh guru kepada siswa, maupun oleh siswa kepada guru.
b. Diskusi kelompok
Yaitu diskusi yang terdiri atas beberapa kelompok orang dan masing-masing kelompok mempunyai seorang ketua atau notulis dan tidak ada pendengar.
c. Seminar
Adalah pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya dibawah bimbingan seorang dosen atau ahli.
Tujuan diskusi jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat terbuka dan tertutup. Dan dapat dihadiri oleh umum tetapi mereka tidak ikut berdiskusi melainkan hanya bertindak sebagai peninjau. Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas kerja.
d. Workshop
Yaitu pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa dalam rangka memberikan pelatihan-pelatihan dan umumnya berada dibawah bimbingan seorang dosen/ahli.

e. Symposium
Ialah pertemuan ilmiah yang mengetengahkan atau membandingkan sebagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia.
Uraian pendapat dalam symposium diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam symposium harus berhubungan orang yang mengajukan prasaran dinamakan pemrasaran dan berkewajiban :
1) Membuat makalah atau prasaran
2) Menepati waktu yang diberikan
3) Menjawab setiap pertanyaan dengan singkat dan tepat
 Persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan symposium yaitu:
1) Memilih dan merumuskan masalah
2) Menetapkan tujuan
3) Menepatkan pembicaraan berdasarkan sumbangannya dalam mencapai tujuan
4) Menetapkan pemimpin
5) Menjelaskan kepada pemimpin dan pembicara tentang tujuan symposium, waktu yang tersedia dan tata cara yang berlaku.



3. Peranan Guru dalam Diskusi
Metode diskusi menghasilkan keterlibatan murid karena meminta mereka menafsirkan pelajaran. Dengan demikian para murid tidak akan memperoleh pengetahuan tanpa mengambilnya untuk dirinya sendiri.
Peranan guru yang memimpin suatu diskusi lebih sukar dari pada bila memakai cara mengajar yang lain. Cara ini meminta persiapan yang seksama dan bimbingan yang cakap. Guru harus mempunyai latar belakang pengalaman dan simpanan pengetahuan agar dia bisa memimpin sebuah diskusi secara kreatif.
A. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi
Pimpinan diskusi dapat dipegang oleh guru sendiri dan dapat juga diserahkan kepada siswa bila guru ingin memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memimpin. Adapun kegiatan guru dalam melaksanakan metode diskusi sebagai berikut :
1) Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan di diskusikan atau guru meminta kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan di diskusikan.
2) Guru menjelaskan tujuan diskusi
3) Guru memberikan ceramah dengan diselingi Tanya jawab mengenai materi pelajaran yang akan di diskusikan
4) Guru mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak mengeluarkan pendapat
5) Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
6) Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
7) Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem.
8) Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera di koleksi yang memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang salah.
9) Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa.
10) Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan.
Dalam diskusi, kadang-kadang guru perlu mengulangi dan meringkaskan apa yang telah dibicarakan atau yang disimpulkan. Gurulah yang menentukan suasana sepanjang diskusi itu. Ia harus bisa merasa kapan ia harus membatasi mereka yang terlalu banyak bicara atau mendorong mereka yang ragu-ragu untuk mengambil bagian.
Guru juga harus memberitahukan dimana murid menentukan bahan dan dan kekurangan yang perlu. Selain itu, guru juga sebagai dinding penangkis. Dimana, pada saat diskusi mengalami jalan buntu, maka pada kesempatan ini pemimpin atau guru dapat bertindak sebagai penasihat dan memberi jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang di diskusikan dapat dilanjutkan.
B. Ciri-ciri kelompok diskusi
Adapun ciri-ciri kelompok diskusi yaitu terdiri dari :
1. Pemandu diskusi
Pemandu diskusisering disebut moderator atau pemimimpin diskusi. Pemimpin diskusi bertugas:
a. Mengatur jalannya diskusi,
b. Membuka dan menutup diskusi,
c. Menyimpulkan diskusi, dan
d. Memberi kesempatan bertanya kepada peserta diskusi
2. Notulis
Notulis yaitu orang yang bertugas menulis seluruh kegiatan diskusi.
Notulis bertugas:
a. Mencatat nama peserta serta tanggapan yang disampaikan,
b. Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selama diskusi,
c. Membuat catatan dan kesimpulan-kesimpulan sementara diskusi,
d. Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi itu berakhir.
3. Peserta diskusi
Setiap peserta diskusi berhak untuk ikut memecahkan masalah, mengajukan pendapat, usul, saran, bahkan sanggahan. Harus menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan tepat. Usahakan kalimat-kalimat itu tidak bersifat menggurui, melecehkan, atau mengecilkan pendapat orang lain.
4. Penyebab Kegagalan Diskusi
Metode diskusi tidak sekedar perdebatan antar murif atau perdebatan antara guru dan murid juga diskusi tidak hanya terdiri dari mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menerima jawaban. Diskusi ialah usaha seluruh kelas untuk mencapai pengertian disuatu bidang, memperoleh pemecahan bagi suatu masalah, menjelaskan sebuah ide atau menemukan tindakan yang akan diambil.
Dalam diskusi, percakapan pemimpin diskusi memang harus dilatih, bila kita menginginkan keberhasilan suatu diskusi. Seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu diskusi dapat kebingungan apabila terjadi pembicaraan yang jauh menyimpang dari pokok persoalan. Dapat pula terjadi, seseorang yang senang berbicara akan menguasai seluruh pembicaraan sehingga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan pendapat. Demikian pula bila diantara para peserta diskusi saling bertentangan pendapat, bagi pemimpin yang belum terampil, tidak dapat mencarikan jalan lengah sehingga diskusi berakhir tanpa adanya kesimpulan yang jelas.
Bila siswa belum pernah mengenal tata cara diskusi, mereka akan berbicara secara serempak atau sepontan menanggapi bila ada suatu pendapat yang menarik, juga sering beberapa siswa belum memahami persoalan sehingga memberikan komentar yang menyimpang dan berkepanjangan. Akibat suasana jadi menjemukan dan tidak dapat dilihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.
Dalam diskusi, sering terjadi para siswa tidak menyadari struktur pokok diskusi mereka atau tidak memahami pokok masalah yang didiskusikan sehingga mudah timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang dari garis pembicaraan. Mereka kehilangan pegangan dan tidak dapat melihat hasil-hasil yang dicapai. Atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk menarik kesimpulan dan menetapkan langkah-langkah.

5. Petunjuk Pelaksanaan Diskusi
Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi adalah :
a. Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik kepada kelas.
b. Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang akan diajukan.
c. Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan bersama-sama teman sebangku atau sekelompok.
d. Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang baru ditemukan.
e. Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok lain.
f. Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.
g. Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan.
h. Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
i. Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.
j. Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah di analisa dari segala sudut pandang.

BAB III
KESIMPULAN
1. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.
Metode diskusi adalah cara menyampaikan bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
2. Diskusi digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Debat yaitu suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.
b. Diskusi yang terdiri dari :
1) Diskusi kelas yaitu diskusi yang terjadi dikelas baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
2) Diskusi kelompok yaitu diskusi yang terdiri atas beberapa kelompok orang dan masing-masing kelompok mempunyai seorang ketua dan notulis yang tidak ada pendengar.
3) Seminar yaitu pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya dan umumnya dibawah bimbingan seorang dosen/ahli.
4) Workshop yaitu pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa dalam rangka memberikan pelatihan-pelatihan.
5) Simposium yaitu pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia.
3. Peranan guru dalam diskusi
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi antara lain :
Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan diskusi antara lain :
1) Memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi dan menentapkan pokok permasalahan.
2) Mengatur suasana diskusi termasuk mengatur agar isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok problem.
3) Mengulangai dan meringkaskan apa yang telah dibicarakan/disimpulkan.
b. Ciri-ciri kelompok diskusi
Adapun ciri-ciri kelompok diskusi terdiri dari :
1) Pemandu diskusi
2) Notulis
3) Peserta diskusi
4. Penyebab kegagalan diskusi dapat berupa kurangnya kecakapan pemimpin dalam pemimpin diskusi kurangnya pengetahuan peserta diskusi tentang cara berdiskusi dan kurangnya penguasaan terhadap masalah yang diangkat/didiskusikan.
5. Petunjuk pelaksanaan diskusi
Adapun kegiatan siswa dalam pelaksanaan diskusi antara lain : Berupa menelaah/pokok masalah, ikut aktif memikirkan dan mengemukakan pendapat, mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami dan menghormati pendapat orang lain, mencatat pokok pendapat yang renting dan menyusun kesimpulan, memelihara ketertiban diskusi dan tidak bertujuan mencari kemenangan dalam diskusi.
DAFTAR PUSTAKA
Tohri, Ahmad dan Markama, Ridwan. 2007. Simponi Belajar dan Pembelajaran. Pancor.
Waluyo, Budi dan Dianawati. 2007. Bahasa Indonesia. CV. Sindhaunata. Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar